
Udar Rasa
Pendidikan Berkualitas Bukan Sekedar Pantau
(Guratan Makna Potret Dalam Media Online Edisi 8 September 2021)
Oleh
Yohanes Seran
Haekesak, TOHE.DESA.ID. Sekolah merupakan tempat belajar, belajar untuk berperilaku yang baik dan belajar untuk menjadi pribadi yang cerdas. Cerdas secara intelektual dan cerdas secara eksistensial sehingga kelak dapat menjadi manusia mandiri dan bersaing di dunia kerja. Soal kemandirian dan kemampuan untuk bersaing di dunia kerja inilah yang kini menjadi tujuan utama pendidikan. Terutama pendidikan vokasi (SMK).
Lembaga pendidikan vokasi sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat lantaran kualitas tamatan yang belum menunjukkan “kekhasan” (baca kompetensi dan keterampilan) di dunia kerja. Lembaga pendidikan vokasi hanya mencetak ijasah belum menamatkan output yang berkualitas. Memang soal kualitas itu tergantung pada pribadi (motivasi internal) karena setiap orang memiliki orientasi. Orientasi hidup itulah yang menggerakkan orang untuk bekerja. Kendati demikian, bukankah motivasi eksternal (sentuhan dari pendidikan dan pemimpin) suatu lembaga sungguh berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seseorang?
Belajar bukan sekedar tingkah laku seperti yang dicetuskan dalam teori belajar behaviorisme dengan konsep utama stimulus-respon. Belajar adalah proses konstruksi pengetahuan untuk menjadi diri sendiri (manusia mandiri). Belajar harus sampai pada taraf untuk memiliki kecakapan hidup (keterampilan/keahlian). Proses untuk menjadi diri sendiri hingga sampai pada taraf kecakapan hidup itu tentu membutuhkan sentuhan eksternal (motivasi dari yang lain). Sentuhan eksternal memiliki dampak dan pengaruh demi keberlangsungan hidup ke depan. Hal ini menandaskan bahwa peran serta guru sungguh luar biasa dalam pembentukan kepribadian siswa.

Tinggalkan Balasan